Motivasi Diri Dalam Belajar
Jual Lakban Bening - Dalam proses belajar, siswa dituntut aktif didalamnya agar usaha mencari pengetahuan itu mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam kegiatan belajar banyak hal yang melatarbelakangi sukses tidaknya peserta didik dalam proses belajar. Latar belakang itu disebut dengan motivasi. Tingkat tiinggi-rendahnya motivasi berpengaruh pada maksimal tidaknya proses belajar.
“Menurut koeswara, motivasi adalah dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk didalamnya perilaku belajar” (Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono, 2009: 80) dengan adanya motivasi, manusia akan bergerak dan mengarah pada hal yang menjadikan motivasi itu terealisasi. Motivasi muncul ketika manusia dituntut untuk memenuhi kebutuhannya. Moslow membagi kebutuhan menjadi 5 yaitu kebutuhan fisiologis, perasaan, sosial, prestasi dan aktualisasi diri. kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan yang primer seperti sandang, pangan, papan. Dengan adanya kebutuhan fisiologis yang harus dipenuhi itu. Manusia termotivasi untuk meningkatkan taraf hidupnya. Dan kebanyakan orang beanggapan bahwa kebutuhan itu dapat diperoleh dengan jalan bekerja, namun sebelum bekerja, manusia dituntut untuk belajar agar nantinya dapat di terima bekerja. Inilah salah satu contoh pentingnya motivasi terhadap proses belajar.
“Pentingnya motivasi belajar untuk siswa adalah
Jual Lakban Bening - 1) menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir. Contohnya dua siswa yang sama-sama membaca buku, salah satu siswa telah faham dan yang satu belum, maka siswa yang belum faham itu akan terdorong untuk belajar.
2)menginformasikan tentang usaha belajar,
3)mengarahkan kegiatan belajar.
4)membesarkan semangat belajar,
5)menyadarkan tentang perjalanan belajar kemudian bekerja”. (Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono, 2009: 85). Dengan mengetahui pentingnya motivasi dalam belajar, diharapkan siswa bisa mencari apakah motivasi yang baik di pegang agar proses belajar menjadi maksimal. guru hendaknya juga memberikan motivasi melalui ceramah dan juga cerita orang-orang yang telah sukses agar siswanya terpacu dan menjadikannya sebagai motivasi. Motivasi sendiri dibedakan menjadi dua jenis yaitu motivasi primer dan motivasi skunder. “ motivasi primer didasarkan pada motif dasar yang berasal dari segi biologis, sehingga perilakunya terpengaruh dalam insting”. (Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono, 2009: 86)
Motivasi primer ini yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan jasmani seperti makan, minum, rasa ingin tahu, ingin perasaan aman dan masih banyak lagi. Motivasi primer ini diperlukan siswa agar untuk meningkatkan belajarnya. Dalam motivasi primer ini terdapat contoh motivasi karena rasa ingin tahu. Setelah siswa memiliki motivasi ini, mereka akan menggali potensi lewat belajar.
Motivasi yang kedua adalah motivasi skunder, motivasi ini cakupannya sudah luas dan berhubungan dengan sosial, motivasi ini contohnya seseorang ingin bekerja dan mendapatkan banyak uang. Maka diperlukan skill khusus agar dapat memperoleh uang dari hasil bekerja itu. Dan semuanya akan didapatkan melalui proses belajar. Karena dalam proses belajar, terdapat pengembangan kemampuan kogitif, afektif dan psikomotorik, yang sangat di perlukan untuk memenuhi motivasi skunder ini.
“Motivasi dapat bersumber dari dalam diri sendiri (internal) dan dari luar (eksternal)” (Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono, 2009: 90) contoh dari motivasi internal adalah anak yang gemar membaca, tanpa disuruhpun ada kesadaran sendiri pada dirinya untuk membaca. Sedangkan contoh dari eksternal adalah siswa selalu disiplin karena takut terhadap peraturan sekolah. Motivasi internal lebih awet dari pada eksternal, karena internal datang dari diri sendiri sedang eksternal datang karena perasaan takut akan sesuatu, atau mengharap pujian orang lain.
Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar adalah
Jual Lakban Bening - Cita-cita siswa, kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa, unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, dan upaya guru. Apabila siswa mulai lelah dalam belajar upaya meningkatkan motivasi belajar yaitu optimalisasi penerapan prinsip belajar, guru mengajak siswa kembali berfikir tentang arti pentingnya belajar, jika semulamereka hanya bermain-main saja, guru memberikan pengertian tentang apakah prinsip belajar yang seutuhnya, yang kedua optimalisasi unsur dinamis belajar dan pembelajaran dengan cara menjauhi hal-hal yang bisa mengurangi konsentrasi belajar seperti tayangan televisi dan teman sepermainan yang bisa membawa efek negatif dalam proses belajarnya, yang ketiga adalah optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa dan yang terakhir adalah pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar, jika guru mampu memberikan sugesti kepada siswanya tentang pentingnya meraih cita-cita, siswa yang mulanya menurun belajarnya, akan termoivasi untuk bangkit dan berusaha mencapai cita-cita yang diharapkan
No comments:
Post a Comment