Indonesia Ingin Tersenyum
Jual Lem Murah - Kekayaan alam bangsa Indonesia telah menjadi ketetapan Tuhan yang tidak tentu diberikan kepada seluruh bangsa di dunia. Sebuah rasa syukur dan wujud perilaku yang bertanggungjawab adalah timbal balik yang seharusnya dipersembahkan oleh bangsa Indonesia ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa. Lebih dari 17. 500 hamparan pulau, 1 . 340 macam suku bangsa, 540 ragam bahasa dari Sabang sampai Merauke. Sungguh keagungan maha daya pesona Indonesia sangat suci. Terbukti, keindahan Indonesia mampu menghipnotis bangsa lain untuk mengagumi bahkan cinta terhadap Indonesia. Kagum dan iri, mungkin itu merupakan perasaan bangsa lain ketika terpampang keindahan Nusantara di mata mereka.
Indonesia secara seremonial telah merayakan usia kemerdekaannya yang ke-70, tetapi sayang beribu sayang, nasib Indonesia tidak begitu mujur bahkan bisa dikatakan terjajah yang tak kasap mata. Hanya hati dan pikiran bangsa Indonesia yang dapat merasakan kebusukan berbalut keharuman yang membuat terlena. Kabinet pemerintahan yang silih berganti selalu bertujuan untuk membuat Indonesia tersenyum. Kini, bapak presiden Ir. H. Joko Widodo atau akrab dikenal Pak Jokowi resmi menjadi presiden Indonesia setelah dilaksanakannya “Upacara Pelantikan Joko Widodo (Jokowi)” di Gedung DPR/MPR, Jakarta pada tanggal 20 Oktober 2014. Berjuta-juta harapan setiap rakyat untuk kesejahteraan hidupnya tersandarkan di pundak bapak presiden.
Dalam tulisan ini, kami persembahkan suara jiwa kami yang telah lama rindu akan terbuktinya sila ke-5 dari Pancasila.
Jual Lem Murah - “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. ” ya, kami inginkan itu tercapai. Lalu, apa keluhan kami? Mungkin tidak tehitung jumlahnya, tetapi hal yang terpenting adalah bagaimana caranya indonesia dapat maju? Banyak sekali cara yang dapat dilakukan untun memajukan Indonesia. pasti semuanya telah terancang dan terpikir di pikiran kita terutama para pejabat. Namun, semua itu tidaklah berguna jika tanpa disertai dengan perwujudan tingkah laku yang signifikan dan bertanggungjawab sesuai rencana. Salah satu caranya adalah menelaah masalah-masalah yang telah dan sedang terjadi sekarang ini. Dengan seperti itu, maka secara otomatis akan timbul pemikiran terhadap solusi permasalahan tersebut. Sungguh besar harapan bangsa Indonesia terhadap perwujudan keadilan, kesejahteraan, kemajuan dan kedamaian di Indonesia. Semoga bapak presiden beserta anggota-anggota pejabatnya dapat menuntaskannya.
Permasalahan yang sedang hangat adalah pembahasan mengenai melemahnya nilai tukar mata uang rupiah dengan US$. Semakin bertambah tahun, nilai tukar rupiah dengan US$ lebih banyak melemah, sehingga sekitar tiga hari kemarin sampai Rp 14.120, 00 untuk setiap US$1. Sesuai dengan data dan informasi, pada hari Kamis, 27 Agustus 2015 nilai tukar rupiah sempat menguat, yang awalnya Rp14. 120, 00 per US$1 menjadi Rp13. 980 untuk setiap US$1. Menguatnya nilai rupiah ini semoga akan berkelanjutan dan setidaknya dapat mengeluarkan rupiah sebagai salah satu dari tujuh mata uang paling bermasalah di dunia. Segala kebijakan pemerintahan Indonesia yang telah direncanakan harus dilaksanakan dengan baik, sehingga dapat meminimalisir dan mengentaskan masalah ini.
Kemiskinan yang melanda rakyat Indonesia merupakan masalah yang tidak baru lagi. Sejatinya kemiskinan memang tidak akan bisa dimusnahkan secara keseluruhan, karena itu sebuah ketetapan Tuhan yang harus tetap ada untuk menjaga keseimbangan perekonomian dan kehidupan. Kendati demikian, masalah kemiskinan harus di minimalisir, sehingga jumlah rakyat miskin di Indonesia dapat terkendali dan tidak sampai pada tingkat atau taraf kemiskinan rakyat yang sangat rendah. Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2014 mencapai 27, 73 juta atau 10, 96 persen. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan dengan sebelumnya, yaitu pada Maret 2014 yang mencapai hitugan 28, 28 juta orang atau 11, 25 persen, seelisih atau berkurang sebesar 0, 87 persen dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada September 2013 yang mencapai 28, 60 juta orang atau 11, 46 persen penduduk miskin di Indonesia. semoga hal ini menjadi petanda baik untuk ke depannya. Dari penurunan tersebut, bangsa Indonesia mempunyai harapan besar kepada para petinggi untuk dapat mengatasi masalah kemiskinan yang berkepanjangan ini.
Tidak berhenti sampai di situ, masalah petinggi atau pejabat negara pun seakan menjadi monster yang sulit dikalahkan. Sistem demokrasi dalam pemilihan pejabat negara pun juga belum sepenuhnya tercapai. Dalam proses pemilihan dan pengangkatan pejabat negara seharusnya dilakukan dengan selektif dan bertanggungjawab. Status kelayakan menjadi pejabat negara haruslah memenuhi kriteria yang ditentukan. Bangyak dari pejabat negara yang terpilih karena faktor lain yang tidak ada kaitannya dengan negara. Terpilihnya seorang pejabat karena menang uang atau karena masih ada ikatan persaudaraan dengan pejabat yang lainnya, sehingga dengan alasan itu, mereka mengangkat seseorang yang dituju sebagai pejabat, dan tentunya masih banyak lagi. Sebenarnya, seorang pejabat haruslah ahli dalam bidang jabatannya. Dibuktikan dengan hasil yang telah dinyatakan dan prestasi yang mengagumkan, sehingga timbul suatu keharmonisan dalam mengemban dan mengatur amanah sebagai pejabat negara. Sehingga kasus korupsi juga dapat terbebaskan di negeri ini.
Ketidakseimbangan keputusan hukum juga menjadi masalah yang serius. Hal ini terbukti dengan banyaknya keputusan atau sanksi bagi pelanggar hukum yang berbeda walaupun jenis pelanggarannya bisa dikategorikan sama atau bahkan lebih ringan. Seorang pejabat yang melakukan suatu pelanggaran berat terkadang dihukum dengan hukuman ringan dan tidak sebanding dengan hukuman bagi pelanggar hukum dari tingkat menengah ke bawah. Tentu saja ini menyebabkan masyarakat tidak percaya terhadap lembaga peradilan dan penegak hukum di Indonesia.
Beranjak pada masalah sosial dan budaya yang akhir-akhir ini melemah, Indonesia sekarang menghadapi perekonomian global. Dimana seluruh negara di dunia dapat berhubungan satu sama lain dengan bebas.
“Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin. ”
Jual Lem Murah - Mungkin ini menjadi semboyan semua negara untuk mendapatkan target yang diincar, yaitu perekonomian negara unggul dan maju. Siap atau tidak, harus siap. Begitu pula Indonesia harus dapat menjaga kesetabilan perekonomian negara supay tidak sampai merosot dan bisa melonjak maju. Berjuta-juta budaya Indonesia juga tidak sedikit yang hampir hilang, diakui sebagai budaya negara lain dan sebagainya. Siapa yang paling berpengaruh terhadap pelestarian budaya Indonesia? Para pemuda dan pelajar adalah jawabannya. Tidak berhenti sampai disitu. Pemerintah wajib dan bertanggungjawab atas pembentukan karakter pemuda dan pelajar dengan melalui sarana atau cara apapun, seperti pendidikan dan lainnya. Pendidikan berkarakter merupakan sistem pendidikan yang menerapkan tujuan utama pembentukan karakter yang baik dan kuat. Dengan berhasilnya pembentukan karakter yang berlatarbelakang cinta terhadap Indonesia akan menumbuhkan handarbeni terhadap tanah air dan segala kekayaannya. Rasa memiliki dan melestarikan budaya Indonesia.
Masa globalisasi merupakan terbukanya akses dunia yang tidak terbatas, sehingga semua orang dapat melihat peristiwa atau perkembangan di berbagai belahan dunia. Globalisasi inilah yang kerap menjadikan rasa nasionalis bangsa mengendor. Bangsa Indonesia banyak yang lebih menyukai budaya dan adat istiadat bangsa lain. Sehingga hal ini dapat mengancam pada punahnya budaya leluhur Indonesia yang gagal dilestarikan oleh penerusnya. Tetapi juga masih ada tentunya masyarakat yang tetap peduli dengan nasib budaya Indonesia. Seperti tari saman dari Aceh, angklung jawa barat yang “Go International”, ini hanya sedikit gambaran bahwa masih ada masyarakat kita yang menjanjikan kemajuan Indonesia dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Generasi Emas Indonesia”, sebutan yang pas untuk para pemuda pelajar di Indonesia, tetapi kepercayaan yang indah itu terkadang terkhianati oleh perilaku para pemuda zaman sekarang yang tidak mencerminkan seorang pelajar. Indonesia secara hakikat masih terjajah oleh beberapa faktor dari luar yang sangat lembut tetapi efeknya sangat dahsyat, seperti televisi, busana pakaian, perilaku adab dan sopan santun dan lain sebagainya. Televisi merupakan salah satu alat yang digunakan oleh bangsa lain untuk meraba jiwa para pelajar melalui acara-acara televisi yang menarik. Tentu saja hiburan untuk refreshing itu perlu, tetapi jika diamati, acara-acara televisi sangatlah menarik dan semakin menarik di jam-jam yang seharusnya lebih efektif digunakan untuk belajar. Seperti makna pelajar itu sendiri adalah seseorang yang mempunyai pekerjaan belajar dan belajar. Itulah sedikit gambaran-gambaran masalah yang terjadi di Indonesia. bangsa Indonesia mengharapkan pemerintahan yang mampu menindak lanjuti dengan baik permasalahan di Indonesia, terutama untuk bapak presiden kita Ir. H. Joko Widodo supaya dapat menjadi pemimpin yang amanah dan bertanggungjawab.
No comments:
Post a Comment