Dongeng Dunia Pendidikan
Jual Lem Murah - Pendidikan adalah mutlak bagi setiap orang, kenapa hal itu menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia? Setiap orang tua tentu pasti menginginkan anaknya berperilaku baik. Nanti pastinya itu juga akan menjadi nilai lebih dari anak tersebut dikemudian hari. Dari mulai lahir orang tua mendidik untuk berbicara, berjalan, makan, mandi dan lain-lain dengan maksud untuk menjadikan anak lebih mandiri dalam kehidupannya. Agar mampu berkompetisi dengan orang lain, kemudian si anak disekolahkan dari mulai jenjang TK, SD, SMP, SMA, hingga tak sungkan menyekolahkan sampai ke Perguruan tinggi.
Pendidikan tentu identik dengan memberikan pelajaran-pelajaran yang bersifat baik dan berguna bagi peserta didik. Ouput yang dihasilkan dari sebuah pendidikan yaitu mendapatkan wawasan dari segala macam lingkup pengetahuan mulai dari Agama, Sains, Sosial, Kewarganegaraan, Teknologi, Alam semesta, Ekonomi, dll. Ketika dihadapkan pada siklus kehidupan, sifat manusia adalah makhluk sosial yang artinya manusia tidak bisa hidup sendiri, perlu adanya bantuan dari orang lain dalam hidup bermasyarakat. Dengan menggunakan istilah itu, se-yogyanya wawasan itu diharuskanuntuk diaktualisasikan secara langsung menjadi sebuah perbuatan atau perlakuan yang nyata.
Sangat menarik ketika mengingat masa lalu waktu masih menjadi seorang murid.
Jual Lem Murah - Adalah mata pelajaran yang mempelajari tentang pembentukan moral dan akhlak setiap orang yaitu Agama dan perilaku menjadi warga negara yang baik yaitu Kewarganegaraan. Dua mata pelajaran itu bukan merupakan bidang studi yang diuji dalam kelulusan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Namun disetiap jenjang tingkatan hingga sampai perguruan, dua mapel itu pasti masih diajarkan dengan metode diulang atau diperdalam. Hampir setiap peserta didik seharusnya mendapatkan nilai yang tinggi karena sudah terbiasa mempelajari itu. Tentu jelas sudah terekam dalam pemikiran pastinya.
Pendidikantidak hanya terbatas pada ruang lingkup sekolah. Ruang lingkup keluarga dan juga lingkungan terdekat adalah yang paling utama dalam membentuk karakter seseorang. Sama halnyadengan ceramah-ceramah dari pemuka agama yang selalu menyebarkan kebaikan bagi setiap umat baik ditempat ibadah maupun sarana-sarana informasi publik, serta ajaran mengenai hubungan dengan manusia, hubungan dengan makhluk hidup lain, serta hubungan dengan Tuhan. Semestinya itu menjadi tolak ukur setiap orang, dan hendaknya setiap orang selalu melakukan kebaikan di berbagai aktivitasnya.
Realita mengenai kepribadian seseorang jika melihat dilapangan ternyataberbeda dari sepenggal teori-teori dilembaran catatan yang dicatat dulu, buku-buku yang dibeli di toko buku, nasehat-nasehat orang tua, serta suara hentakan ceramah dari guru dan para pengajar yang lain. Kasus-kasus hukum yang terjadi selama ini melambangkan moral dan akhlak yang lemah dari setiap tersangka. Bahkan setiap hari media menyuguhkan pemberitaan seputar korupsi, suap, pencucian uang, serta kasus hukum lain-lainnya. Tidak tanggung-tanggung, semua kalangan dari berbagai bidang seperti pejabat tinggi setingkat menteri, ekonom, pengusaha, aparat penegak hukum, pengacara, hakim, pemuka agama yang terjun kedunia politik kena imbas kasus hukum juga, dan masih banyak yang lain. Begitu hebatnya negeri Indonesia ya.
Label pendidikan tinggi di kartu identitas ternyata masih belum bisa menjadikan seseorang berkarya secara baik. Kalau kata mantan terpidana yang sudah bebas mereka masuk ke jeruji besi dikarenakan sistem didalam instansinya, ada juga yang bilang karena desakan dari orang-orang disekitarnya. Mungkinkah kegiatan seperti itu memang sudah dan harus terorganisir secara terus-menerus? Orang yang dipandang berpendidikan tinggi dan memiliki kepribadian yang baik ketika masuk jajaran didalamnya akhirnya ikut tidak bisa mengelak dan membangkangnya. Jika menolak, ancaman kasus hukum juga yang akan menantinya. Entah itu direkayasa atau dipropagandakan.
Hakekat pendidikan seharusnya menjadi refleksi buat semua orang dalam kehidupannya.
Jual Lem Murah - Apakah pendidikan di Indonesia hanya bisa menjamin orangnya untuk mendapatkan jabatan yang lebih tinggi. Setelah itu mereka juga masih mengikuti alur yang sudah lama terbentuk dan belum bisa membuat suasana yang baru. Jika hengkang dari itu, apakah terjamin kelangsungan hidupnya setelah lengser dari jabatan. Peran pendidikan menciptakan orang yang berpendidikan tinggi, tapi kurang dalam pemahaman moralitas. Seharusnya itu menjadi tamparan bagi dunia pendidikan kita. Mungkin mata pelajaran Agama dan Kewarganegaraan yang berisi sindiran terhadap permasalahan diatas waktu sekolah dulu hanyalah sebatas dongeng dimasa lalu.
No comments:
Post a Comment