Konsep Jam : Hijriyah Versus Masehi
Jual Strapping Band - Penghujung tahun 1884, tepatnya jam 14.30, tanggal 22 0ktober, 41delegasi dari 25 negara mengikuti konferensi Internasional Meridian di ruang diplomatik, State deparment, Washington DC. Dari negara muslim hanya Turki yang ikut. Saat itu, wilayah-wilayah muslim masih dijajah. Bahkan dari benua Asia, hanya Jepang dan Turki yang ikut. Hampir semua delegasi dari benua Eropa dan Amerika.
Tanpa kehadiran delegasi dari wilayah-wilayah muslim, para peserta delegasi memutuskan secara aklamasi perlunya satu meridian utama, ataumeridian standart bagi seluruh negara. Kecuali Republik Dominica yang menolak dan Brazil yang abstain, semua delegasi sepakat menjadikan Meridian Utama itu adlah Greenwich. konferensi itu juga menetapkan sebuah hari yang berlaku universal untuk seluruh dunia dan hari tersebut bermula saat pertengahan malam. Keputusan konferensi tersebut merupakan kekalahan umat Islam dalam konteks peradaban dunia. Konferensi tersebut betul-betul merugikan umat Islam.
Kaum muslimin yang sebelumnya memiliki tahun hijriyah, bulan Hijriyah dan hari dalam islam yang bermula saat matahari terbenam, menjadi terkalahkan.
Jual Strapping Band - Umat Islam di seluruh dunia sekarang mengikut "Jam Masehi" yang harinya bermula tepat setelah jam 12 malam, sat matahari pada titik nadir. Dalam kehidupan sosial kemsyarakatan, umat Islam memulai harinya bukan dengan terbenamnya matahari, tapi dengan --mengikuti Barat-- memulai hari dengan posisi Matahari pada titik nadir (12Malam).
Konsekuensi mengikuti jam masehi, waktu umat islam pun terbelah. Di seluruh dunia, umat Islam berbeda-beda dalam menetapkan awal Ramadhan, hari raya Idul Fitri, Idul Adha, dan Ibadah lainnya yang tidak terlepas dari konsep waktu. Terkadang tanggal 1 Ramadhan ditetapkan pada hari seninm hari selasa dan bahkan ada yang hari Rabu. 1 Ramadhan menjadi 3 hari yang berbeda. Begitu juga dengan 1 Syawwal dan 10 Dzulhijjah, berbeda-beda antarnegara. Satu tanggal dalam bulan Hijriyah, dirayakan dengan hari-hari yang berbeda, bukan pada tanggal dan hari yang sama.
Dalam pandangan Islam, waktu bukan sekedar uang ataupun emas. Waktu adalah sakral karena terkait erat dengan ibadah. Shalat, Zakat, Puasa Ramadhan, Senin dan Kamis, puasa Bidh (tengah Bulan), puasa assyura, wukuf Arafah, Ayyamut Tasyrik, hari Tarwiyah, haji, aqiqah, haid, nifas, 'iddah, talak, dan ibadah lainya sangat terkait erat dengan waktu. Allah pun bersumpah berkali-kali atas anama waktu yang artinya : Demi masa (103:1); Demi waktu Dhuha (93:1); Demi malam apabila terang benderang (92:1-2). Demi Fajar (89:1) dan ayat lain-lainya.
Jual Strapping Band - Perlu diketahui, penanggalan Masehi dan jam Masehi tidak cocok untuk menentukan jadwal shalat Isya dan shalat Thajud. Misalkan hari senin malam, tanggal 9 April 2012, shalat isya, jatuh pada kisaaran jam 19. Kemudian, misalkan, pada senin malam, seseorang belum bisa melaksanakan shalat isya. Shalat isya bisanya dilakukannya pada pukul 1 dini hari. Secara fikih, shalat pada pukul1 itu sah, karena batas diperbolehkannya shalat isya itu sampai menjelang Subuh. Namun, menurut penanggalan masehi, shalat jam 1 dini hari sudah masuk tanggal 10 April dan hari selasa. karena hari senin berakhir pada jam 24,00, tengah malam. Jadi Senin tanggal 9 april, berarti orang tersebut tidak shalat Isya karena shalatnya sudah masuk tanggal 10 april, hari selasa. Padahal menurut sistem penanggalan masehi, shalat isya tidak dilakukan pada hari senin, 9 april 2012.
Jika dikatakan, shalat isya itu dilakukan hari selasa 10 april, pukul 1 dini hari. Maka, jika dilihat dari kalender penanggalan masehi, jadwal shalat isya, hari selasa, 10 april adalah jam 19. Jadi, shjalat pukul 1, menyalahi jadwal yang ada. Jadi ketika shalat isya pada pukul 1 dini hari, kalau yang digunakan adalah penanggalan masehi, makas shalat isya tersebut tidak bisa disebutkan, tanggal berapa shalat itu dilakukan. Jika disebutkan untuk tanggal 10 April. Maka itu juga tidak bisa karena menyalahi jadwal (pukul 19). Terlebih, tanggal 10 April, jika shalat tepat waktu pad apukul 19, maka jadilah shalat Isya itu dua kali dalam hari dan tyanggal yang sama, yaitu hari selasa, 10 April 2012.
Sama halnya jika kita melakukan shalat Tahajud pukul 1,2, atau pukul 3 dini hari. menurut penanggalan Masehi. Pukul 1,2 atau 3 sudah masuk waktu pagi bukan lagi wilayah malam. Padahal, niat kita kan qiyamul layl(bangun malam). Jadi, jika mengikut jam Masehi, maka shalat Tahajud menjadi shalat pagi, bukan shalat malam.
Jadi, jika penanggalan masehi dengan jam Masehi digunakan untuk alat untuk pengukur hitung waktu maka ibadah umat muslim menjadi problematis.
Jual Strapping Band - penetapan koordinat waktu berbasis di Greenwich dan awal waktu bermula di tengah-tengah Samudra pasifik, menyebabkan ibadah umat muslim menjadi rancu. Maka itu, gagasan alternatif seperti menjadikan Mekkah sebagai penetapan koordinat waktu dan awal hari bermula sat matahari terbenam, sangat perlu dieksplorasi secara mendalam. ini tentu kerja besar akan membawa dampak yang sangat luar biasa kepada umat Islam khususnya. Kerjasama para Ulama dan ilmuwan muslim dan keterlibatran pemerintah dari negara negara muslim sangat mendesak untuk dilakukan.
Diharapkan, dengan menetapkan Mekkah, menjadi awal hari yang matahari terbenam sebagai tanda pergantian hari, maka bneragam perbedaaan yang selama ini terjadi akan dapat diselesaikan. Selain itu, kehidupan kaum muslimin akan lebih terartur karena ia akan mengetahui bahwa malam itu adalah waktu bersitirahat dan siang adalah waktu bekerja. Semoga suatu saat Jam Hijriyah akan mulai digunakan oleh kamu Muslimin.
Oleh : Adnin Armas.
No comments:
Post a Comment